Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 07:41:20【Sehat】327 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(763)
Artikel Terkait
- BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG
- Ahli gizi sebut zat besi penting bagi peningkatan performa olahraga
- Sejarah Jakarta perlu masuk kurikulum di sekolah
- 8 fakta minum kopi hitam bermanfaat untuk kesehatan hati
- Tips aman dan nyaman menonton konser
- Bea Cukai perketat pengawasan cegah masuknya durian ilegal Malaysia
- BJB tegaskan dukungannya pada MBG lewat pembiayaan SPPG
- DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
- BGN hentikan operasional SPPG Kota Soe 1 NTT imbas keracunan MBG
- BGN Pasaman Barat apresiasi SPPG yang mulai bagikan MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Komdigi hadirkan Garuda Spark Medan untuk pengembangan talenta digital

Pemprov Lampung pantau berkala penerapan SOP dapur SPPG MBG

Sukseskan MBG, TNI AD pelajari manajemen makanan militer Singapura

Mahasiswa USU cipngakan wadah makanan dari limbah sawit dan daun pepaya

PBB terima laporan adanya kekerasan seksual di El Fasher, Sudan

Pengobatan inovatif pasien kanker makin beragam

Pemerintah tegaskan AS ngak larang impor udang dan cengkeh asal RI

Jaksel beri bantuan dan penanganan terdampak kebakaran Pengadegan